Tuesday, February 23, 2010

pelayanan kesehatan negara kita

sungguh miris kita melihat keadaan di negara tecinta kita ini, banyak kasus yang baru di tangani setelah terungkap di media termasuk permasalan kesehatan yang carut marut di negeri kita ini, setelah bapak kita mengintruksikan biaya pengobatan gratis masih saja sebagaian rumah sakit tidak mau mengobati pasien yang kurang mampu dengan alasan tidak adanya jamkesmas dan urusan administrasi yang lainnya. kebanyakan orang awam dan masyarakat kurang mampu tidak mengerti dengan berbelitnya birokrasi kesehatan yang harus mereka selesaikan hanya kemudahanlah yang mereka harapkan,
ada ide bagus dari anggota dewan kita untuk berkomentar untuk memberlakukan KTP alias kartu tanda penduduk untuk syarat sah untuk mendapatkan pengobatan gratis.
semoga semua itu bisa terlealisasi agar masyarakat kita sehat dan tidak takut lagi untuk di tolak rumah sakit ketika sakit mendera mereka.
,Bilqis Anindya Passa, bayi usia 17 bulan ini mengidap penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati.
bilqis alhamdullilah masih banyak yang peduli kepada anak kita ini, tapi berapa banyak bayi yang senasib dengan bilqis yang tidak mendapatkan perawatan yang layak dan tidak di ketahui oleh masyarakat kita?
marilah kita introspeksi diri dan kita doakan pemerintah kita mau peduli dengan kesehatan rakyatnya. dan semoga program 100 hari yang dicanangkan benar2 memuat program kesehatan gratis buat kita.amin

kesehatan lingkungan


Kesehatan Lingkungan
Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) .

Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan.

Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum, pemantauan sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat-tempat umum (Hotel, Terminal), tempat pengolahan makanan, tempat pengolahan pestisida dan sebagainya.

Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut:

1. Penggunaan Air Bersih
Untuk tahun 2007 jumlah keluarga yang diperiksa yang memiliki akses air bersih 72,35%. Dari hasil inspeksi sanitasi petugas Puskesmas penggunaan air bersih pada setiap keluarga yang paling tertinggi adalah sumur gali +34,99%, sumur pompa tangan +31,86% ledeng +18,59.
2. Rumah Sehat
Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya.

Pada tahun 2007 telah dilakukan pemeriksaan rumah sehat di 40 wilayah Puskesmas di kab.Tangerang, dari hasil inspeksi sanitasi 560.426 rumah maka 68,34% dinyatakan sehat.

Dari data yang ada maka program sosialisasi terhadap masyarakat untuk membangun rumah sehat perlu terus dilakukan sehingga pencegahan terhadap perkembangan vektor penyakit dapat diperkecil, demikian pula penyebab penyakit lainnya di sekitar rumah.
3. Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar.
Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan lingkungan.

Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh sanitasi Puskesmas menggambarkan sampai tahun 2007 dapat digambarkan pada grafik berikut.



Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Tahun 2005 dan 2007





Dari data diatas menunjukkan bahwa tahun 2007 kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kab.Tangerang sedikit meningkat dibandingkan tahun 2006, dapat diasumsikan bahwa kondisi ini menunjukan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sarana sanitasi dasar.
4. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM)
Makanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit saluran pencernaan (Food Borne Deseases). Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan (TPM) khususnya jasaboga, rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan.

Sehingga upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat penting untuk menjaga kesehatan konsumen atau masyarakat. Hasil pengawasan terhadap kualitas penyehatan tempat umum dan pengolahan makanan tahun 2007 menunjukan hasil sebagai berikut.



Hasil Pengawasan TUPM di Kabupaten Tangerang Tahun 2007





Dari hasil pengawasan makanan dapat diketahui TUPM yang memenuhi syarat sudah diatas 60% dari masing-masing jenis TUPM.